Jumlah Kasus Corona Makin Tak Terkendali, Masih Efektifkah Penggunaan Masker Kain?
Jumlah Kasus Corona Makin Tak Terkendali,  Masih Efektifkah Penggunaan Masker Kain?

WHO menyarankan bahwa masker harus terdiri dari setidaknya tiga lapis bahan yang berbeda.



Setelah pemberlakuan New Normal bulan Juli, penyebaran virus corona makain terkendali. Di Jakarta misalnya, per hari peningkatan mencapai angka hamper ribuan per hari.

Data perhari ini misalnya, DKI total kasus akumulasi terinveksi viris corona adalah 40.309, sementara yang sembuh mencapai 76%, meninggal 3% dan dirawat hanya 8.2%, sedang isolasi mandiri 13.1%. Sementara berdasarkan data nasional, total terinspeksi hingga hari ini adalah 174.796, dimana tingkat kesembuhan 72%, angka kematian mencapai 4.2%.

Data ini menunjukan bahwa penanganan secara mandiri lebih ampuh disbanding mengandalkan fasilitas Kesehatan seperti rumah sakit, karena tingkat kesembuhan hamper 80%. Yang paling mengkhawatirkan adalah besarnya penyebaran virus ini. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan kita semua, karena saat ini semua orang akan bisa terinfeksi virus ini.

Kalau diperhatikan akhir-akhir ini, sebetulnya masyarakat sudah disiplin menggunakan masker. Namun sangat disayangkan, bahwa penggunaan masker pada umumnya dari bahan kain katun yang hanya mampu menahan debu. Sementara virus tentu saja sangat tidak efektif. Demi mengurangi penyebaran Covid-19, kita wajib memakai masker wajah 3ply yang berfungsi melindungi diri dan orang di sekitar kita, agar tidak terpapar percikan air liur. Seperti dikutip dari Kompas.com, para ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, AS, membandingkan 14 jenis masker wajah yang berbeda, termasuk masker dua lapis dan tiga lapis, masker N95, pelindung leher, dan bandana tradisional. Mereka mengukur berapa banyak percikan air liur yang masuk melalui kain saat pemakainya berbicara. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini mengungkap, beberapa masker bekerja dengan baik, namun masker kain dan bandana nyaris tidak memberi perlindungan terhadap transmisi tetesan air liur. Selain itu, memakai masker dari kain dan pelindung leher yang diuji justru memungkinkan terpapar lebih banyak percikan air liur, dibandingkan jika seseorang tidak memakai masker sama sekali. Pelindung leher dan bandana tidak mencegah Covid-19 Tim peneliti dari Duke University tidak mempelajari mengapa beberapa masker bekerja lebih baik dibandingkan masker wajah lain.

Sekedar mengingatkan, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah menerbitkan panduan terbaru mengenai penggunaan masker dalam upaya pengendalian infeksi Covid-19. Melansir situs resmi WHO, panduan tersebut didasarkan pada bukti yang terus berkembang dan memberi saran terbaru mengenai bahan masker, kapan, hingga siapa saja yang harus menggunakan masker.

Melansir time.com, berdasarkan penelitian tersebut, WHO menyarankan bahwa masker harus terdiri dari setidaknya tiga lapis bahan yang berbeda. Lapisan dalam terbuat dari bahan penyerap seperti kapas, yang dapat menjebak tetesan pernapasan pemakainya sendiri. Lebih lanjut, lapisan tengah terbuat dari bahan non-anyaman, seperti polypropylene, yang bertindak sebagai filter. Sedangkan lapisan luar yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap seperti poliester, yang menghentikan partikel luar masuk. Jika tidak memungkinkan, WHO merekomendasikan setidaknya melipat atau menjahit masker kain sehingga memiliki beberapa lapisan. Kain yang elastis tidak ideal karena tidak menyaring dengan baik dan tidak dapat dicuci dengan air panas.

Kesimpulannya, bahwa salah satu cara yang paling efektif menjaga penularan virus ini adalah dengan tetap menjaga jarak, rajin cuci tangan dan menggunakan masker yang betul-betul mampu menangkal virus yang ukurannya sangat kecil.

Associate Consultants

Penulis: Associate Consultants

Senior Consultant, Berasuransi.com

Member of Assosiasi Ahli Asuransi Indonesia (A3I)


Iklan Tengah Detail Foto Berita 665x140px

Berita Terkait

Form Komentar



Masukan 6 kode diatas :

huruf tidak ke baca? klik disini refresh


Komentar Via Facebook



Profil Berasuransi

Berasuransi.com didirikan pada tanggal 20 Oktber 2018 oleh tim ahli yang tergabung dalam Asosiasi Ahli Asuransi Indonesia(A3I) dan dibawah pengawasan  Badan Otoritas Jasa Keuangan di Indonesi.  Kelompok ini mendirikan lembaga ini sebagai [read more...]

Facebook

Twitter

Contact Us

Asuransi Mobil

Asuransi Motor

Asuransi Property

Asuransi Usaha

Asuransi Travel

Asuransi Bonding

Asuransi Konstruksi